Sabtu, 20 Desember 2014

makalah Metodologi Penelitian Kualitatif






Metodologi Penelitian Kualitatif
INSTRUMEN DAN ANALISIS DATA
PENELITIAN TINDAKAN KELAS


  

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah merupakan kata yang indah dan terpuji diucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan, dan semoga salam dan taslim selalu tercurah ke pada Nabiyullah Muhammad SAW dengan keluarganya, beserta para sahabatnya dan para pengikutnya tak akan terhenti hingga akhir zaman.
Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman atas bantuan dan kerja samanya dalam penyelesaiaan penyusunan makalah ini. Hormat dan terima kasih kami kepada Dra. Hj. Marwati Abd Malik, M.Pd pembina mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif yang telah banyak memberikan kami pengajaran terutama dalam hal penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif sebagai media pelatihan dalam mengajar matematika di sekolah. Kami sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan. untuk itu, saran dalam rangka perbaikan isi makalah ini kami sangat dibutuhkan. Dan akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama kepada kami.
                                                            Parepare,  06 Desember 2014
                                                                                             Penyusun

Kelompok X

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.       Rumusan masalah
C.       Tujuan
D.      Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Instrumen Penelitian Tindakan Kelas                  
B.     Jenis-jenis Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
C.     Pengertian Analisis Data PTK
D.    Teknik atau Langkah – Langkah dalam Menganalisis Data Penelitian Tindakan Kelas

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal perlu diadakan peningkatan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan. Upaya peningkatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kepribadian dan profesionalisme guru. Salah satu upaya peningkatannya adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, karena melalui PTK masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dan inovatif.
Dalam sebuah PTK diperlukan adanya alat atau instrumen untuk mengumpulkan data terkait kegiatan pembelajaran. Alat tersebut hendaknya dapat mencerminkan cara pelaksanaan pembelajaran. Instrumen ini menjadi sesuatu yang vital dalam penelitian, karena tanpa adanya instrumen tidak akan dapat tercapai tujuan yang diinginkan.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian di atas adapun rumusan masalahnya yaitu:
a.    Apakah pengertian dari Instrumen data Penelitian Tindakan Kelas itu?
b.    Ada berapa jeniskah Instrumen Penelitian Tindakan Kelas itu?
c.    Bagaimanakah pengertian dari analisis data Penelitian Tindakan Kelas itu?
d. bagaimanakah Teknik atau Langkah – Langkah dalam Menganalisis Data Penelitian Tindakan Kelas?

C.     Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut dapat kami sampaikan tujuan penulisan makalah kami, yaitu :
a.       Pemahaman tentang pengertian Instrumen Penelitian Tindakan Kelas.
b.      Pemahaman tentang jenis-jenis instrumen Penelitian Tindakan Kelas.
c.       Pemahaman tentang pengertian analisis data penelitian kelas.  

pemahaman tentang Teknik atau Langkah – Langkah dalam Menganalisis Data Penelitian Tindakan Kelas
D.    Manfaat


BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
Instrumen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat, sehingga instrumen penelitian dapat diartikan sebagat alat yang digunakan dalam penelitian. Karena penelitian tindakan kelas bertujuan menggali kemampuan siswa melalui kriteria ketuntasan, baik individu maupun kelompok maka alat yang dugunakan dapat berupa angket, wawancara, tes, daftar kehadiran dan lainnya. Angket dapat digunakan untuk mengukur minat siswa, motivasi, wawancara merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk menggali potensi baik positip maupun negatif dari dalam diri siswa. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai konsep yang diberikan. Daftar kehadiran sebagai instrumen dalam penelitian digunakan untuk mengukur tingkat parstisi responden.
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dan  disebut juga dengan teknik penelitian. Karena instrumen atau alat tersebut mencerminkan cara pelaksanaannya.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah pembelajaran yang memerlukan sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat untuk menghasilkan suatu data yang diharapkan. Karena sebuah penelitian memerlukan data-data empiris.
Ciri khas dari Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pengamatan yang melibatkan peran serta seorang guru, dimana seorang guru selain mengajar juga melakukan penelitian. Guru sebagai penentu skenario penelitian, bertindak sebagai instrumen pokok atau kunci dalam Penelitian Tindakan Kelas dan berpartisipasi penuh dalam pengumpulan data. Sehingga instrumen lain hanya menjadi instrumen penunjang.


Teknik pengumpulan data dilaksanakan guru ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, namun tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran, karena guru dalam konteks PTK berperan ganda sebagai pengajar dan peneliti. Dengan demikian instrumen yang mungkin digunakan adalah pengamatan dan observasi terstruktur.
                                     
B.     Jenis-jenis Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
Jenis-jenis Instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah :
a.       Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan  mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.
Menurut Lincoln dan Guba observasi adalah : Proses pengambilan data dalam penelitian dimana pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi kegiatan belajar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok seperti dalam Penelitian Tindakan Kelas. Karena observasi merupakan sebuah proses pengamatan secara langsung.
Observasi dalam PTK digunakan sebagai pemantau guru dan siswa-i, observasi digunakan untuk mencatat setiap tindakan guru dalam siklus kegiatan pembelajaran untuk menemukan kelemahan guru guna dievaluasi dan diperbaiki pada siklus pembelajaran berikutnya. Dan observasi juga digunakan untuk mengumpulakan informasi tentang perilaku-perilaku para siswa-i terhadap tindakan yang diberikan oleh guru.
Tipe pengamatan meliputi : pengamatan berstruktur (berpedoman) dan pengamatan tidak berstruktur (tidak berpedoman). Sedangkan jenis-jenis observasi berdasarkan persiapan dan cara pelaksanaannya adalah :
1.        Observasi sistematis (observasi dengan persiapan sebelum pelaksanaan, terkait : aspek yang diamati, waktu dan alat observasi).
2.        Observasi insidental (observasi yang dilakukan tanpa perencanaan).
b.      Wawancara
Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui media tertentu. Keuntungan dari wawancara adalah :
1.      Wawancara dapat digunakan untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh.
2.       Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih luas.
3.      Wawancara memungkinkan pewawancara mendapatkan penjelasan tentang pertanyaan yang kurang dipahami.
Untuk menghindari kelemahan akibat pengaruh suasana dan proses wawancara, diperlukan kemampuan pewawancara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, bebas dan terbuka dengan alat tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pewawancara adalah :
1.         Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, memperhatikan, menjadi pendengar yang baik, dan tidak berperan terlalu aktif untuk menunjukkan bahwa anda mengharapkan pendapat yang terbaik.
2.          Bersikaplah netral, dengan memperlihatkan sikap terheran-heran atau tidak menyetujui terhadap suatu pernyataan.
3.         Bersikaplah tenang dan tidak terburu-buru mengambil sikap.
4.         Yakinkanlah orang yang diwawancarai bahwa pendapatnya penting dan wawancara bukanlah suatu tes atau ujian.
5.         Perhatikan bahasa wawancara, ingat garis besar tujuan wawancara dan ulangi pertanyaan jika jawaban anak terlalu umum.

·         Jenis-jenis wawancara adalah :
1.    Berdasarkan pelaksanaanya wawancara dibagi menjadi :
a.       Wawancara Insidental (wawancara tidak formal) adalah Jenis wawancara yang dilaksanakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
b.      Wawancara terencana (wawancara formal) adalah Jenis wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan baik mengenai waktu pelaksanaan, tempat dan topik yang akan dibicarakan.
2.    Berdasarkan bentuk pertanyaan dan jawaban dibagi menjadi :
a.       Close question adalah bentuk pertanyaan yang tertutup, dimana siswa hanya cukup menjawab ya atau tidak.
b.      Pertanyaan terbuka adalah wawancara yang memberikan kesempatan siswa-i untuk menjawab pertanyaan sendiri.

c.       Catatan harian (Field note)
Catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan ini berguna untuk mengetahui perkembangan siswa-i dalam proses pembelajaran. Macam-macam catatan harian dalam PTK adalah :
1.      Catatan harian guru adalah catatan tentang berbagai temuan guru selama proses tindakan dilakukan. Seperti : catatan tentang respon siswa-i terhadap perlakuan yang diberikan guru.
2.      Catatan harian siswa adalah catatan tentang tanggapan siswa-i terhadap tindakan yang dilakukan guru.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun catatan harian adalah:
1.      Catatan harian ditulis ketika proses tindakan berlangsung untuk menjaga obyektivitas fakta yang ditemukan.
2.      Hal yang ditulis adalah yang bersentuhan langsung dengan fokus masalah.

d.      Tes
Tes adalah salah satu instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa-i dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi. Kriteria instrumen tes adalah hendaknya memiliki tingkat validitas (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan memiliki tingkat reabilitas (tes dapat memberikan informasi yang konsisten).
Jenis-jenis tes berdasarkan jumlah pesertanya adalah :
1.      Tes kelompok adalah : tes yang dilakukan terhadap beberapa siswa-i secara bersamaan.
2.       Tes individual adalah : tes yang diberikan kepada siswa-i untuk perorangan.
Jenis tes berdasarkan cara pelaksanaannya adalah :
1.   Tes tulis
·            tes esai (uraian)
tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta unntuk menjawab pertanyaan secara terbuka, yaitu menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri
·             tes obyektif (tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan atau melengkapi)
tes obyektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan. Misalkan bentuk tes Benar-Salah (B-S), tes pilihan ganda (multiple choise), menjodohkan ( matching), atau bentuk tes melengkapi (completion)
2.      Tes lisan
Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan.tes ini cocok untuk menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa secara verbal, guru dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang sesuatu yang dievaluasi, yang bukan hanya pemahaman secara konsep, akan tetapi bagaimana aplikasinya serta hubungannya dengan konsep lain, bahkan penilain juga dapat mengungkap informasi tentang pendapat dan pandangan mereka tentang sesuatu yang dievaluasi.
3.      Tes perbuatan atau peragaan
Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan . tes ini cocok manakala guru ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang mengenai sesuatu, misalkan keterampilan memperagakan gerakan-gerakan, keterampilan mengoperasikan sesuatu alat, dan lain sebagainya.






C. Pengertian Analisis Data PTK
Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterprtasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru. Analisis data bisa dilakukan melalui 3 tahap yakni tahap reduksi, tahap mendeskripsikan data membuat simpulan berdasarkan deskripsi data. Salah satu teknik untuk menjamin keakuaratan informasi, data bisa dianalisis dengan menggunakan triangulasi, yakni suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil keputusan. Data yang telas dianalisis dapat disajikan agar mudah dipahami dan mudah dibaca melalui tabel dan bermacam-macam bagan atau grafik seperti grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses penelitian.Karena penelitian tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektik, yaitu: perencanaan, tindakan yang diserta dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data, perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data lagi dan seterusnya. Namun, perlu diingat bahwa meskipun analisis data dan interpretasi data dapat dilakukan dalam proses pelaksanaan penelitian tindakan, tetapi perlu dihindari analisis dan interpretasi data yang terlalu dini. Hal ini dilakukan untuk menghindari penarikan kesimpulan yang dilakukan secara tergesa-gesa.
Analisis data dalam pelaksanaan penelitian tindakan sangat berbeda dengan analisis data pada jenis penelitian lainnya. Analisis data dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, uji perbedaan, uji korelasi, dsb. Sedangkan, pada penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatifnya menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau dengan kata lain menguraikan atau menjelaskan secara jelas hasil temuan yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada penelitian tindakan, yaitu:
1.        Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu proses induktif dapat diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu. Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk diperlakukan secara umum
2.        Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean ini dapat dilakukan untuk mengelompokkan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dsb.
3.        Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci membantu mensistematiskan data yang dapat membentuk informasi yang bermakna
4.        Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait dengan subjek, data, proses pembelajaran, masalah, dsb.
5.        Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6.        Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dll.
7.        Mengemukakan apa yang belum ditemukan.

D.       Teknik atau Langkah – Langkah dalam Menganalisis Data Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena adanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistic yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistic yang digunakan adalah Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan Korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifiknasi konparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua sampel, bila datanya nominal digunakan chi kuadrat. Selanjutnya bila akan menguji hipotesis konparatif lebih dari dua sampel datanya interval digunakan analisis varian.
Teknik Analisis Data Kuantitatif Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana, seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari hasil angket, dan seterusnya. Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan cara:
Ø  Menghitung jumlah,
Ø  Menghitung rata-rata (rerata),
Ø  Menghitung nilai persentase,
Ø  Membuat grafik, · Jika diperlukan data kuantitatif dapat dianalisis secara statistik, misalnya:
ü  Mengitung nilai beda terkecil,
ü  Mnghitung nilai korelasi antar variabel, Pada kegiatan belajar ini hanya akan dipelajari teknik analisis data kuantitatif secara deskriptif.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas, oleh Karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.
Seperti teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga tiga komponen, yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah sebagai berikut.
a) Memilih data (reduksi data) Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru peserta dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan rencana tindakan.
b) Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data) Pada kegiatan ini, guru peserta membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada kegiatan tersebut.
c) Menarik kesimpulan hasil deskripsi Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah tersebut.
Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan cara mencari pola atau esensi dari hasil refleksi diri yang dilakukan guru kemudian, digabung dengan data yang diperoleh dari beberapa pengamat yang membantu
Seperti dinyatakan oleh Miles and Huberman (1984), bahwa “The most srious and central difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis are not well formulate”. Yang paling seriius dan sulit dalam analisis data kulitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik. Selanjutnya Susan Stainback menyatakan: “There are no guidelines in qualitative research for determining how much data and data analysis are necessary to support and assertion, conclusion, or theory”. Belumlam penelitian ada panduan dalam penelitian kualitatif menentukan berapa banyak data dan analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan atau teori.
 Dalam pelaksanaan semua jenis penelitian termasuk penelitian tindakan kelas maka prosedur atau teknik pengumpulan data memiliki peran penting. Selain persyaratan pengumpulan data yang harus memiliki kriteria tertentu, seperti validitas, reliabilitas, dan kegunaan atau manfaatnya. Juga harus memiliki teknik pengumpulan data, hal ini terkait dengan pelaksanaannya bahwa dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya menggunakan satu cara tetapi multi teknik atau multi instrumen.
Menurut pendapat Wolcot (1992) bahwa ada 3 (tiga) teknik pengumpulan data, yaitu:
1.      Pengalaman Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data, dengan pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai peneliti dapat dengan mudah melakukan pengumpulan data terkait dengan subjek penelitiannya hal ini disebabkan pengetahuan situasi dan kondisi terhadap kelas pembelajarannya. Pengalaman dapat dilakukan dengan cara observasi, dalam pelaksanaannya observasi dapat dikategorikan berdasarkan peran yang dilakukan. Misalnya observasi partisipatif dengan cara seorang peneliti melakukan pengamatan (observasi) sambil ikut serta dalam kegiatan penelitian yang sedang berjalan. Observasi pasif, dimana seorang peneliti hanya bertindak sebagai observer yang bertugas untuk mencatat proses-proses yang sedang berjalan dengan menggunakan instrumen yang disediakan. Observasi khusus, peneliti memiliki peran tersendiri misalnya hanya memberikan bimbingan.
2.      Pengungkapan Pengungkapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara terhadap subjek penelitian atau terhadap siapa saja agar supaya terkumpul data yang diperlukan yang memang diperlukan. Beberapa instrumen dalam penelitian yang dikategorikan wawancara (alat untu mengumpukan data) diantaranya: wawancara informal, wawancara formal terstruktur atau wawancara tidak terstruktur, angket, menggunakan skala model Likert atau Thurtston, dengan tes standar (termasuk quiz belajar atau tes hasil belajar), dan beberapa instrumen lainnya sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan.
3.      Pembuktian Jika proses pengungkapan selesai maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembuktian, pelaksanaan pembuktian dapat dilakukan dengan teknik dokumentasi data-data yang terkait.
Interpretasi Data Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Interpretasi data perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai bagaimana tindakan yang dilakukan mempengaruhi peserta didik. Interpretasi data juga penting untuk menantang guru agar mengecek kebenaran asumsi atau keyakinan yang dimilikinya.
Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain dengan: menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti, mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait, memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil contoh analisis data kuantitatif tersebut maka dapat dibuat interpretasi sebagai berikut. Jika guru menetapkan ketuntasan belajar ≥ 71% maka jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 27 orang atau 68% siswa. Sebaliknya 32% siswa tidak tuntas belajar. Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas (76,25), maka nilai siswa secara klasikal tersebut ketuntasan belajar

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dan  disebut juga dengan teknik penelitian. Karena instrumen atau alat tersebut mencerminkan cara pelaksanaannya.

Jenis-jenis Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
a.       Observasi
b.      Wawancara
c.       Catatan harian (Field note)
d.      Tes
   Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterprtasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada penelitian tindakan, yaitu:
1.      Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu proses induktif dapat diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu.
2.      Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket.
3.      Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci membantu mensistematiskan data yang dapat membentuk informasi yang bermakna
4.      Peta konsep.
5.      Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6.      Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dll.
7.      Mengemukakan apa yang belum ditemukan.

SARAN

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar